Kamu

Datang saja tak usahlah malu

aku masih menyimpannya untuk kamu

lidah ini pernah mengucapkannya

tidak saya akan membenci kamu

karena benci tercipta tidak untuk diri kamu...

Tidak seorang menggantikan

mampu membalas yang saya berikan

ketertentuan yang mampu bercerita

dibalik mata kesayupan punya saya

itulah kamu pemiliknya...

Menunggu juga tidaklah dosa

memaksa  tentu tidak berbunga indah

ratapan kamu curahkan kepada saya

saya dengar dan saya terima

walau kamu tidak juga menerima

Oleh : Anggi Pranata

 

Dermaga Kapalku

Lama sudah tubuhku berlayar

Mengarungi laut liar

Ombak sudah tak kudengar

Asin laut pun tak terasakan

                     

Burung menertawakanku

Karang pun enggan melihat wajahku

Aku hidup…

Aku bernyawa…

Aku berusaha…

Namunku tak tahu arah

Terlalu banyak pulau kujejaki

Hingga pantai ku nilai jelih

Air memintaku bertepi

Namun keraguan masih menghiasi

Dalam pernantian panjang

Aku tunjuk satu dermaga alam

Ku tepikan kapalku

Menuju tepi pantai pelangi

Kehausan akan tempat berlabu

Memaksa angin melupakan waktu

Oleh : Anggi Pranata

Sahabat

Lama?
Atau terlalu singkatkah?
Serasa bahasa hanya bahasa
Terendam paksa ketika langit kian menua
Aku
Kamu
Dia
Mereka
Haus akan pertambahan usia
Mencapai titik akhir batas nadi

Bahagia...bahagialah
Sedih
Hapuslah secepatnya
Sekali disini
Rasakan berjuta sensasi
Ingatlah
Ingatlah janji
Aku mengingat kamu setelah ini

Oleh : Anggi Pranata